FarapaNotes
Home » » Cerpen - Darah Santri

Cerpen - Darah Santri

Written By Fazrin RP on Jumat, 23 Desember 2016 | 22.32.00


          Hari itupun tiba. Hari dimana statusku disebut sebagai santri. Sebenarnya belum bisa disebut santri sepenuhnya. Karena sebagaimana siswa baru di sekolah lain, akupun harus melalui masa orientasi siswa. Karena sekolahku adalah pesantren, maka namanya pun bukanlah MOS melainkan Ta’aruf. Saat itu aku berangkat ke pesantren ditemani oleh orang tuaku. Seperti MOS pada umumnya, kita diperintahkan untuk melakukan hal-hal yang sungguh konyol. Mulai dari memakai topi dari karton yang bentuknya aneh, menebak makanan, dan masih banyak lagi. Saat itu aku tidak berpikir apa-apa, mungkin karena aku baru melakukannya untuk pertama kali. Hari-hari itu aku lalui tanpa ada rasa apa-apa. Setelah semua selesai, dimulailah kisahku menjadi seorang santri.

Hari pertama aku bersekolah di pesantren, tak ada yang bisa ku ungkapkan. Hanya diisi oleh perkenalan santri-santri lain di kelas. Beberapa hari kemudian, aku mulai akrab dengan beberapa teman baru. Ya, ternyata mereka cukup menyenangkan. Tidak hanya santrinya, ternyata asatidznya pun aku rasa cukup menyenangkan. Dan untuk pertama kalinya di sana aku belajar banyak hal, khususnya tentang agama.

Tidak banyak yang bisa ku ingat saat berada di kelas ini. Karena, saat itu kita semua masih bisa dibilang anak-anak yang baru mengenal kehidupan sosial. Namun, ada satu hal yang ku ingat hingga sekarang, kelasku saat itu adalah kelas yang paling bandel santri-santrinya. Bukan karena penampilannya, penampilan mereka biasa-biasa saja, namun karena mereka sulit untuk belajar. Ada saja guru yang tidak mau belajar di kelas kami, karena terkadang kami mengacuhkannya.

Setelah satu tahun kemudian, akhirnya aku menginjak kelas yang lebih tinggi, dengan mendapatkan teman baru tentunya. Aku mengenal beberapa teman baru diantaranya adalah Ali, Usman, Umar, dan Bilal. Bersama mereka dan ditambah dengan dua teman yang sudah kukenal sebelumnya yaitu Sofyan dan Jahid, kami membentuk sebuah persahabatan. Ali, adalah seorang yang berjiwa pemimpin diantara kami. Usman adalah orang yang memiliki motivasi tinggi, Umar dan Bilal adalah orang yang paling bersahabat, Sofyan adalah orang yang paling berpengaruh dan Jahid adalah orang yang paling konyol.

Persahabatan kita dimulai dari saat kita mengikuti OSIS di pesantren. Dari sejak itu, kita sering berkumpul bersama, dikarenakan tugas sebagai OSIS. Aku terpilih sebagai sekretaris OSIS sedangkan sahabatku Ali, dia terpilih sebagai ketua OSIS, sebagaimana dia memang memiliki jiwa pemimpin yang paling berpengaruh.

Ada salah satu aturan di pesantren yaitu “dilarang berpacaran”. Ya, mana mungkin anak pesantren berpacaran. Nyatanya tidak, ada saja santri yang berani berpacaran, meskipun berpacaran yang hanya sebatas mengirim surat saja. Termasuk aku, akupun memberanikan diri untuk memiliki seorang kekasih. Saat itu aku memandang seorang wanita yang cantik dan anggun dengan memakai jilbab yang syar’i bernama Mawar.

Pertama kali ku mengenalnya disaat rapat OSIS. Kutatap wajahnya, dan berharap untuk bisa mendapatkan nomor Hpnya. Dan, tidak hanya aku yang jatuh hati oleh wanita saat itu. Semua sahabatku pun merasakan hal yang sama, malah ada yang sudah mendapatkan kekasihnya mendahului yang lain. Saat itu kita semua berlomba-lomba mendapatkan pacar.

Seketika aku berbisik kepada Ali “Ali, dia cantik sekali! Bantu aku untuk berkenalan dengannya!”, lalu Ali tanpa berbicara kepadaku langsung mengatakan “Hey! Dia ingin berkenalan denganmu”. Aku terkejut, dan langsung mengatakan “Tidak, itu bohong!” lalu aku membungkam. Setelah itu, aku berbicara kepada sahabatku yang lain untuk membantuku berkenalan dengannya. Mereka menyarankan untuk langsung saja mengajaknya kenalan. Karena ini pertama kalinya aku jatuh hati kepada wanita, aku tidak berani untuk langsung mengatakannya. Akhirnya Umar membantuku dengan meminta nomor HP wanita itu kepada temannya yang bernama Melati. Dan akhirnya aku mendapatkannya.

Malam tiba, dan aku memberanikan diri untuk menyapanya “Assalamu’alaikum, apakah benar ini dengan Mawar?” lalu ia menjawab “Ya, saya Mawar, maaf anda siapa?” Dan kamipun berkenalan pada saat malam itu. Tidak perlu waktu lama, akhirnya kita sudah kenal dekat dalam beberapa minggu saja.

Sahabat-sahabatku selalu mendorongku agar cepat-cepat menembaknya, namun aku belum siap. Hingga salah satu temanku yang satu kelas dengan Mawar mengatakan “Ayo cepat kamu tembak, karena ada seseorang yang juga menyukai Mawar, kamu tidak mau Mawar diambil orang lain kan!” Dengan tidak berpikir panjang, malam itupun langsung aku tembak mawar dengan kata-kata yang aku dapatkan dari Internet. Dengan gugupnya aku memberanikan diri untuk menembaknya melalui SMS. “Mawar sesungguhnya aku menyimpan rasa cinta padamu, aku ingin kau menjadi kekasihku” sepenggal kata yang kuingat.

Beberapa menit kemudian, dengan banyak pertimbangan, akhirnya dia menerimaku menjadi kekasihnya. Betapa bahagianya aku saat itu, tidak ada kata yang bisa mengungkapkannya. Akupun langsung memberitahu sahabatku jika aku telah berhasil mendapatkannya. Dan sahabatkupun turut merasa senang dan menanti traktiranku. Akhirnya, Aku dan Mawar menjadi kita. Kisah cinta kita memang tidak semenarik Dilan dan Milea, namun kisah cinta kita semanis Habibie dan Ainun. Dan hubungan terlarang kita ini berjalan baik-baik saja.

Beberapa waktu kemudian terjadi hal yang mengecewakan, Jahid diam-diam telah dekat dengan Anggrek, dia adalah kekasih Umar, dengan kata lain ia sedang berusaha merebutnya dari Umar. Terjadilah perpecahan diantara kami, sebagian dari kami percaya kepada Jahid bahwa dia tidak memiliki maksud apapun sedangkan sebagian yang lain tidak percaya. Akhirnya suasana persahabatan kami yang asalnya selalu ceria menjadi sunyi.  Hingga pada suatu saat ketika emosi keduanya tidak bisa terkendali, berkelahilah mereka berdua. Dengan bergegasnya Ali langsung memisahkan mereka. Akupun tidak tahu harus berbuat apa. Setelah selesai berkelahi, mereka berdua saling meminta maaf dan berjanji tidak ada yang akan mendekati Anggrek lagi. Dan lucunya, saat pulang sekolah mereka saling akur kembali. Akhirnya persahabatan kami dapat kembali bersemi.

Beberapa waktu kemudian, aku diajak pergi bersama dengan teman lamaku bernama Akbar, Zainal, Bunga dan Kasturi. Kami hanya sekedar bermain mengingat masa lampau. Kesalahanku adalah ketika aku berbohong kepada Mawar, aku berkata kepadanya bahwa aku sedang ada acara keluarga sehingga aku tidak bisa menemuinya. Dan saat itu pula dia mengetahui bahwa Aku sedang pergi bersama temanku. Dia merasa kecewa dan marah kepadaku. Aku sudah meminta maaf kepadanya namun tetap saja dia marah kepadaku.

Akhirnya aku mengerjainya dengan candaan sehingga dia mau memaafkanku, dan hubungan kami kembali normal. Namun ketentraman itu tidak berjalan lama, hubungan kami ketahuan oleh anggota OSIS yang lain, sesuai peraturan pesantren yang melarang santrinya berpacaran. Akhirnya anggota OSIS mengadakan rapat untuk menentukan bagaimana anggota yang berpacaran kedepannya. Saat itu, ketahuanlah siapa saja yang berpacaran, ternyata hampir 50% anggota OSIS di pesantrenku berpacaran tidak terkecuali ketuanya yaitu Ali. Tadinya konsekuensi bagi yang berpacaran akan dikeluarkan dari keorganisasian OSIS, namun dikarenakan terlalu banyak, maka konsekuensinya diganti dengan hukuman ringan.

Namun, dari situ aku sadar, untuk apa aku dididik di pesantren bila aku masih tetap melakukan apa yang telah dilarang-Nya. Banyak asatidz yang selalu mengingatkanku tentang bahayanya berpacaran. Ternyata selama ini aku telah salah menyimpulkan tentang jatuh cinta. Semenjak itu aku dan Mawar memutuskan hubungan kita secara baik-baik dengan berharap untuk membenahi hidup kita masing-masing. Akhirnya kita berpisah setelah 8 bulan menjalani hubungan. Tidak hanya aku, semua sahabatkupun turut sadar, dan akhirnya merekapun rela untuk melepaskan kekasihnya masing-masing.

Akhirnya saat menginjak kelas 9, saatnya aku menentukan bagaimana kehidupanku selanjutnya, maksudnya akan kemana aku melanjutkan sekolah, kuliah dan ingin bekerja apa. Aku pikirkan itu setiap hari, hingga menemukan jawaban. Saat itulah dimana masa-masa terbaik dalam hidupku. Aku baru merasakan bagaimana berlomba-lomba dalam kebaikan. Tentunya dengan sahabatku tadi. Saat itu kami semua berkhayal, ketika semua sukses nanti, kita akan melakukan banyak hal.

Yang tadinya kita sering menghabiskan waktu untuk kegiatan yang tidak jelas, akhirnya sekarang kita menghabiskan waktu dengan belajar bersama. Aku bersama Ali, Usman, Umar dan Jahid mengikuti bimbingan belajar, dengan tujuan mencapai cita-cita kami melanjutkan ke sekolah impian. Beberapa sahabatku ada yang memberanikan diri untuk mengajar ngaji anak-anak. Sungguh aku bersama sahabat-sahabatku berada dipuncak kebaikan saat itu.

Kami berlomba-lomba mendapatkan nilai tertinggi di setiap ujian atau ulangan. Dan sangat mengejutkan ketika hasil TO sekolah diumumkan, kita semua berada di peringkat atas. Termasuk aku, dan sungguh bersyukurnya aku berada diperingkat paling atas dari semua santri yang ada di pesantrenku. Itu semua membuat kami optimis meraih mimpi kami. Hari terus berlanjut kan akhirnya UN pun dimulai. Aku mengisi dengan santai dan sungguh-sungguh. Dan akhirnya mendapatkan peringkat atas pula pada UN ini.

Setelah itu semua, akhirnya kami berpisah, menemukan sekolah baru, teman baru, sahabat baru. Sungguh menyedihkan harus berpisah dengan mereka, sahabat-sahabat seperjuanganku, sahabat terbaikku, juga mantan terindahku. Namun itulah hidup, pada akhirnya kita akan mengetahui bahwa hidup itu adalah untuk merelakan. Hanya ingatan yang dapat melihat kembali, apa yang telah ku lakukan di masa lalu.
SHARE

About Fazrin RP

Hai! gue adalah pemilik dan penulis blog FarapaNotes ini. Buat kalian yang gak tau, nama Farapa itu diambil dari singkatan nama lengkap gue 'FAzrin RAga PAkarti'. Mau tahu lebih dalam soal gue? Lo bisa tanya gue di twitter, @farapa404.

1 komentar :

  1. HASHTAG OPTION merupakan platform trading Online berbasis di Indonesia.
    Hanya dengan Deposit 50.000 anda bisa bermain trading.
    PILIHAN TRADER #1
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT

    Jika anda bingung mencari broker, anda bisa bergabung bersama kami
    Dengan modal kecil anda bisa berinvestasi dengan keuntungan hingga 80%

    Bersama Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.

    Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
    Bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

    BalasHapus